Pada
bagian ini, saya akan menjelaskan proses kerja Pembangkit Listrik
Tenaga Gas/Uap atau yang kita kenal dengan PLTGU. Pada proses kerjanya,
PLTGU memiliki dua macam sistem operasi, yaitu :
- Open Cycle, dimana gas buang dari turbin gas langsung dibuang dan tidak dimanfaatkan (operasi sebagaimana PLTG). Sistem ini, memiliki efisiensi yang rendah dikarenakan banyaknya panas yang terbuang.
Proses pada Turbin Gas (Gas Turbine)
Proses produksi tenaga listrik dari PLTGU pada dasarnya terdiri dari proses turbin gas
dan turbin uap. Kapal tangki/tongkang menyalurkan BBM ke tangki pompa BBM HSD.
Kemudian minyak tersebut masuk ke dalam langsung dimasukkan ke dalam ruang bakar
atau Combustion Chamber bersamaan dengan udara yang disupply dari main
compressor. Setelah terlebih dahulu melalui saringan udara atau air filter yang akan
menghasilkan gas panas yang selanjutnya akan menghasilkan langsung ke dalam turbin
gas. Pada saat pergerakan terjadi energi mekanik antara bahan bakar yang masuk
dengan udara luar yang 'dihirup' oleh kipas tekan paksa Force Draught Fan. Kemudian,
energi mekanik tersebut menggerakkan generator, yang pada akhirnya dihasillkan
tenaga listrik. Kemudian tenaga listrik tersebut disalurkan ke trafo utama, untuk dinaikkan
tegangannya, sebelum dialirkan ke sistem transmisi, Saluran Tegangan Tinggi.
Gas residu yang telah melalui turbin gas dengan suhu ±540 C, apabila tidak dipakai
(open cycle) akan langsung dibuang keluar melalui cerobong/stack, tetapi bila masih
dipakai lagi (combined cycle) akan dimasukkan ke dalam HRSG. Karena uap panas
dari gas tersebut masih potensial, maka uap tersebut dimanfaatkan kembali dalam
proses PLTU.
- Combined Cycle (daur ganda), dimana gas buang PLTG dimanfaatkan untuk memanaskan air menjadi uap jenuh. Adanya pengaturan operasi open maupun combined cycle ini dapat menaikkan efisiensi pembangkit listrik hingga 40% (untuk PLTGU Priok 43%)
Pada saat uap tersebut akan menjalani proses combined cycle, maka katup cerobong/
stack tersebut perlahan ditutup, sehingga gas tersebut masuk ke HRSG dengan
perlahan. Lama kelamaan, gas tersebut masuk semuanya ke HRSG.
Di dalam HRSG/boiler tersebut terdapat Burner untuk terjadinya pembakaran. Uap yang
dihasilkan dari proses pembakaran tersebut masuk ke katup uap utama dan dapat
digunakan untuk memutar turbin. Kemudian terjadi energi mekanik, dari pergerakan
itulah, dapat menggerakkan generator yang akhirnya menghasilkan energi listrik.
Kemudian energi listrik tersebut dialirkan ke trafo utama untuk dinaikkan tegangannya
sebelum dilanjutkan ke system transmisi/Saluran Tegangan Tinggi.
Untuk uap residu yang dihasilkan dari turbin, akan masuk ke dalam kondensor.
Disanalah terjadi proses pendinginan, yang nantinya akan menghasilkan air kondensat.
Proses pendinginan ini dibantu oleh air laut yang dipompa oleh Circulaing Water Pump.
Kemudian, air laut tersebut masuk ke dalam kondensor. Air yang dihasilkan sebagian
ada yang dipompakan oleh Condensor Pump menuju Daerator (untuk proses
pemanasan kembali), kemudian di pompa kembali oleh Feed Water Pump kemudian
masuk ke dalam burner yang nantinya akan menghasilkan uap kembali, dan uap tersebut
digunakan kembali untuk memutar kembali untuk memutar turbin, dan akhirnya generator
akan menghasilkan energi listrik tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar